SUSUK DAN BAJU SAMBER LILIN
by indrihr • 04/12/2018 • PETERNAKAN • 1 Comment
Di situs penjualan online Bukalapak, serangga samber lilin; ditawarkan seharga Rp 13.000 sampai dengan Rp 50.000 per ekor. Di situs Tokopedia, produk yang sama ditawarkan seharga Rp 35.000, tetapi dengan penjelasan produk kosong.
Untuk apakah serangga kecil berwarna kehijauan itu? Awalnya, samber lilin, samber lilen, samber liler, samber iler, jewel beetle, Chrysochroa fulminans; hanya diperdagangkan sebagai hiasan. Untuk bross, gantungan kunci, atau bersama serangga lain, termasuk kupu-kupu; dijejer di pigura dan dipajang di dinding. Belakangan, samber lilin juga dijual sebagai bahan susuk, dan industri busana untuk pentas. Kalau kita klik kata kunci samber lilin di Google, yang dominan muncul iklan susuk samber lilin, berikut berbagai manfaat dan kelebihannya. Ada juga promosi budidaya samber lilin dengan nomor kontak untuk dihubungi.
Apakah susuk? Susuk adalah praktek memasukkan benda, biasanya emas, intan, platina, baja, dan sayap samber lilin ke dalam tubuh seseorang. Proses memasukkannya bukan dengan cara medis melalui operasi, melainkan secara supranatural. Dukun pemasang susuk, akan mengucapkan mantra, kulit di bagian tubuh yang akan diberi susuk diolesi minyak kelapa. Emas atau benda lain itu dijepit telunjuk dan ibujari, dengan menggunakan daun sirih, lalu ditusukkan ke dalam kulit. Setelah emas itu masuk, kulit diusap dengan daun sirih itu, dan pasang susuk selesai. Susuk hanya bisa dipasang oleh tenaga profesional.
Orang memasang susuk dengan berbagai tujuan. Untuk daya tarik bagi lawan jenis. Untuk daya tarik bagi rekan bisnis. Untuk daya tarik bagi konstituen. Untuk melindungi diri dari ancaman lawan bisnis, lawan politik, dan orang jahat lain. Untuk meningkatkan kekuatan pukulan (susuk baja). Untuk daya tarik, susuk dipasang di bagian wajah. Untuk daya tarik seksual susuk dipasang di paha, betis, dan pangkal buah dada. Untuk kekuatan fisik, susuk baja dipasang di telapak tangan. Pemakai susuk wajib berpantang. Misalnya tidak boleh makan makanan tertentu. Kalau tak dibuang, pemakai susuk juga akan menderita saat kematiannya.
# # #
Serangga samber lilin masuk kategori bahan susuk, karena dianggap bisa mendatangkan pesona. Hingga pemasangan susuk samber lilin bertujuan untuk menambah daya tarik, terutama bagi selebritis atau PSK. Tapi, memasang susuk tidak bisa dilakukan sembarang orang. Lagi pula, si calon pemakai susuk, harus datang secara fisik langsung ke pemasang susuk. Inilah yang menimbulkan ide, membuat serbuk samber lilin, lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Konon, apabila seseorang mengonsumsi kapsul samber lilin, pesona warna sayap serangga ini akan masuk ke dalam tubuh orang tersebut, dan akan terpancar keluar.
Untuk promosi, disebutkan bahwa susuk kapsul ini secara agama bisa diterima. Sedangkan susuk yang dimasukkan ke dalam kulit oleh dukun, dilarang oleh agama apa pun. Maka lahirlah bisnis penangkapan, perdagangan dan pembuatan kapsul samber lilin. Dampaknya, populasi samber lilin di alam menyusut. Penyusutan populasi serangga ini juga disebabkan oleh berkurangnya populasi pohon kapuk randu. Serangga samber lilin menyukai berkembangbiak di pohon kapuk randu. Setelah ada bantal dan kasur karet busa dan busa sintetis, harga kapuk randu turun hingga petani malas menanamnya.
Terlebih lagi, sekarang kayu kapuk randu juga laku untuk dibuat papan, sebagai cetakan cor semen. Tetapi orang tak pernah kekurangan akal. Samber lilin ternyata mudah dibudidayakan. Cukup dengan membuat rumah kasa (kelambu) berangka kayu atau bambu. Tanah di dalamnya ditaburi furadan agar rayap tidak datang, lalu diberi alas terpal plastik. Di atas terpal itu ditumpuk kayu kering, terutama jenis kayu lunak untuk makanan larva samber lilin. Di dalam rumah kasa itu diberi pot-pot tanaman berbunga. Sebab imago samber lilin makan nektar dan polen sebelum kawin, bertelur dan kemudian mati.
# # #
Setelah rumah kasa dengan kayu lapuk siap, dimasukkan serangga samber lilin dewasa jantan dan betina. Benih samber lilin ini bisa diperoleh di para penangkar atau pemburu samber lilin yang iklan mereka banyak sekali di dunia maya. Sambil membeli benih, para calon peternak samber lilin itu bisa melihat dan belajar detil budidayanya. Ketika kita klik kata kunci budidaya samber lilin di Google, akan bermunculan penawaran budidaya, yang dilengkapi dengan nomor telepon. Tampaknya bisnis samber lilin untuk bahan susuk, memang berlangsung secara diam-diam, hingga selama ini juga tak terlalu terungkap ke publik.
Tetapi samber lilin bukan hanya bahan susuk. Sayap samber lilin juga bahan asesoris untuk pakaian, terutama pakaian pentas. Di Thailand, sayap samber lilin hasil budidaya, terutama diserap oleh industri pakaian eksklusif, bross, kalung, gantungan kunci, dan hiasan dinding. Tampaknya masyarakat Thailand lebih rasional dibanding masyarakat Indonesia. Karenanya di negeri Gajah Putih ini tak kedengaran orang mau pasang susuk, terlebih susuk samber lilin. Volume kebutuhan samber lilin untuk pakaian, pasti lebih besar dibanding untuk hiasan, terlebih untuk keperluan pasang susuk.
Samber lilin spesies Chrysochroa fulminans terdiri dari 19 subspesies, yang hanya terdapat di Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini. Genus Chrysochroa sendiri terdiri dari 56 spesies yang tersebar di Asia Tenggara. Beberapa spesies terdapat di India, satu spesies masing-masing terdapat di Jepang, Korea dan Afrika. Belakangan ini, dengan membaiknya lingkungan di Pulau Jawa, populasi samber lilin pelan-pelan naik. Memang masih tetap jarang, tetapi mulai bisa diketemukan di lokasi-lokasi tertentu. Spot samber lilin ini telah dimanfaatkan untuk diperdagangkan dan diiklankan di dunia maya. # # #
Artikel pernah dimuat di Tabloid Kontan
Teks Foto:
Samber lilin di batang pohon bacang (pakel), foto F. Rahardi.
One Response to SUSUK DAN BAJU SAMBER LILIN