• BIAWAK DI KAWASAN PERUMAHAN

    by  • 25/01/2022 • PETERNAKAN • 0 Comments

    Tahun 2019, foto biawak memanjat pintu pagar rumah viral di media sosial. Foto itu makin viral karena dijadikan meme dengan berbagai teks. Pertamakali foto biawak itu diunggah oleh Long Cherng Yee, warga Johor, Malaysia; kemudian dikutip oleh GridHot.ID.

    Biawak yang diambil gambarnya dan viral itu biawak air, Asian water monitor, Varanus salvator; dengan sebaran di Sri Lanka, Bangladesh, Indochina, selatan China, Malaysia dan Indonesia kecuali Maluku dan Papua. Selain biawak air, di Indonesia juga ada biawak India, Bengal monitor, Varanus bengalensis; dan biawak Papua, crocodile monitor, Varanus salvadorii. Sebaran biawak India mulai dari India, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, Indochina, Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa. Biawak Papua endemik di Papua. Biawak air berukuran paling besar, bisa sampai sepanjang 3 meter. Biawak India hanya 1,75 meter; dan biawak Papua sepanjang 2,5 meter.

    Biawak hewan karnivora. Waktu masih kecil hidup di pohon makan serangga. Setelah dewasa hidup di air dan permukaan tanah. Biawak air makan ikan, kodok dan telur burung, terutama kareo padi (ruak-ruak, sri bombok). Di Jakarta dan sekitarnya, biawak air hidup di rawa-rawa, setu dan sungai. Ketika rawa-rawa diurug jadi perumahan, biawak air kehilangan habitat dan makanan mereka. Selain karena habitatnya hilang, biawak air juga diburu untuk dimakan dagingnya. Sampai sekarang di DKI Jakarta masih ada restoran yang menyajikan daging biawak.

    Biawak air juga mudah diternak, seperti halnya buaya. Dengan kandang berkolam, ditumbuhi semak, ada tempat bersembunyi, nutrisi cukup; biawak akan cepat berkembangbiak. Telur biawak air antara 15 sampai 20 butir, diletakkan di pasir atau lumpur dekat dengan tepi rawa, setu dan sungai. Telur akan menetas dalam waktu 180 – 370 hari tanpa perlu dierami (dihangatkan oleh tubuh induknya) dengan suhu sarang 30° C. Begitu menetas bayi biawak akan segera memanjat pohon untuk menghindari predator. Di alam, biawak air menjadi dewasa pada umur antara 3 sampai 4 tahun. Dalam penangkaran usia dewasa biawak lebih panjang.

    Belakangan biawak juga populer sebagai hewan peliharaan (pet), hingga dijual di marketplace. Bayi biawak ditawarkan seharga Rp90.000 per ekor, ukuran sedang antara Rp400.000 – Rp500.000 per ekor; dan biawak dewasa sekitar 1 – 2 meter seharga Rp 800.000 per ekor. Biaya kirim bergantung dari jarak lokasi penangkaran dengan alamat pembeli. Dengan lokasi sekitar Jabodetabek, biaya kirim berkisar antara Rp60.000 – Rp70.000. Trend memelihara biawak sebagai pet sudah dimulai sejak dekade 1990, sejalan dengan populernya iguana sebagai hewan peliharaan.

    Pengendali Tikus

    Tergusurnya habitat asli biawak air, tak membuat spesies ini terancam punah. Biawak air mampu beradaptasi dengan hidup di tempat-tempat tersembunyi di kawasan urban. Mereka melakukan mobilitas melewati saluran air (got). Karena tak ada ikan, mereka memangsa tikus got. Sejak tumbuhnya kawasan pemukiman baru di DKI Jakarta dan sekitarnya; populasi tikus got juga berkembang sangat pesat. Sebab volume limbah makanan yang hanyut dari dapur rumah tangga juga cukup besar. Limbah makanan rumah tangga yang melimpah inilah penyebab utama populasi tikus got tumbuh dengan sangat cepat.

    Tikus got, brown rat, Rattus norvegicus; merupakan salah satu tikus yang hidup di kawasan pemukiman. Selain tikus got masih ada tikus rumah, black rat, Rattus rattus; tikus sawah, ricefield rat, Rattus argentiventer; tikus pohon Malayan field rat, Rattus tiomanicus; dan tikus hutan, wood mouse, Apodemus sylvaticus. Yang biasa dikonsumsi di Sulawesi Utara, tikus hutan berekor putih, White-tailed Rat, Maxomys hellwandii. Tikus ini bukan genus Rattus melainkan Maxomys; endemik Pulau Sulawesi, tidak terdapat di kawasan lain. Di seluruh dunia ada 1.383 spesies tikus (suku Muridae, termasuk mencit).

    Ukuran tikus got dewasa antara 10 – 25 sentimeter, dengan bobot 140 – 500 gram. Pernah ada yang mencapai bobot 900 – 1.000 gram. Tikus got mampu berkembangbiak sangat cepat. Dalam setahun betina dapat melahirkan anak sampai lima kali, dengan sekali melahirkan antara 7 – 14 ekor cindil (bayi tikus). Dalam waktu hanya 5 minggu, cindil itu akan dewasa, siap kawin dan melahirkan anak. Hingga sepasang tikus got, dalam satu tahun mampu berbiak menjadi 15.000 ekor. Memang tidak semua populasi akan bisa bertahan hidup akibat penyakit dan predator. Saat ini biawak air merupakan predator utama tikus got.

    Dekade 1980 – 2000, populasi tikus got di DKI Jakarta dan sekitarnya berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan kawasan pemukiman. Awal dekade 2010, populasi tikus got masih cukup besar. Tetapi menginjak pertengahan dekade 2010, populasi tikus got mulai menurun. Sejalan dengan itu populasi biawak air di kawasan perumahan meningkat tajam. Anak biawak sering tampak di pepohonan atau tembok pembatas halaman rumah. Biawak dewasa ada yang nyasar dan terjebak di halaman rumah, seperti foto dari Johor yang kemudian viral di media sosial. Biawak dalam foto itu terpaksa memanjat pintu rumah untuk menghindari kejaran anjing.

    Di DKI Jakarta dan sekitarnya, sebagian dari biawak air yang berkembangbiak di kawasan pemukiman ditangkap masyarakat untuk dipelihara, dipotong dan dikonsumsi, dijual ke restoran penyaji daging biawak, atau dijual sebagai pet. Selain bisa diperoleh lewat marketplace, biawak hidup juga bisa dibeli di Pasar Pramuka dan depan Pasar Jatinegara; Jakarta. Sampai saat tulisan ini dibuat, belum ada permasalahan yang timbul akibat meningkatnya populasi biawak di kawasan pemukiman. Sebab biawak tidak menggigit seperti halnya buaya. Yang berbahaya dari biawak justru kuku kaki depannya yang cukup tajam. # # #

    Artikel pernah dimuat di Tabloid Kontan
    Foto F. Rahardi

    About

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *