BENIH PERSIMMON
by indrihr • 24/07/2023 • Buah, Sayur, Tanaman Hias, PERTANIAN • 0 Comments
Saya berniat membudidayakan persimmon. Apakah jenis buah ini bisa dibudidayakan di Indonesia? Kalau bisa, di manakah saya bisa memperoleh benihnya? Bagaimanakah prospek bisnis persimmon di Indonesia? (Luminandar, Cirebon).
Sdr. Luminandar, persimmon, Diospyros kaki; sudah sejak lama ada di sini, dan dikenal dengan nama kesemek, kledung, buah genit. Kapan persisnya buah yang berasal dari China dan Vietnam ini masuk ke Kepulauan Nusantara, tak diketahui dengan pasti. Kemungkinan persimmon dibawa ke kepulauan Nusantara olen Bangsa Belanda. Buah ini hanya bisa tumbuh baik dan produktif pada ketinggian 1000 – 2000 meter dpl. Meskipun di dataran rendah (200 meter dpl), persimmon juga bisa tumbuh dan berbuah, namun buahnya kecil-kecil dan tidak bisa lebat.
Ada dua kultivar persimmon, yang berbiji tidak kelat (seedy, non astringent) dan yang tak berbiji kelat (seedless, astringent). Yang ada di Indonesia persimmon tak berbiji dan kelat. Agar rasa kelas (sepet) ini hilang, persimmon yang baru saja dipetik direndam air kapur selama 24 jam. Sisa air kapur ini membekas berupa lapisan putih di kulit persimmon. Dari sinilah asal-usul persimmon disebut sebagai “buah genit”, karena tampak seperti memakai bedak. Di Indonesia persimmon dijual sebagai buah untuk dikonsumsi segar.

Lain halnya dengan di China, Korea dan Jepang. Di tiga negeri ini, persimmon seedless yang kelat dibudidayakan untuk diawetkan. Setelah tua, persimmon seedless yang sepet itu juga direndam air kapur selama 24 jam. Kemudian buah ini dijemur atau diangin-anginkan sampai kering. Persimmon kering ini bisa dikonsumsi langsung, bisa dibuat jelly dan jam untuk makan roti. Di marketplace China, Korea dan Jepang; harga persimmon kering antara 3 USD sampai 9 USD (Rp 45.000 – Rp 135.000) per kilogram. Pesanan minimum dua ton.
Di Indonesia harga persimmon impor Rp 960.000 per kilogram. Sedangkan yang lokal hanya Rp 30.000 – Rp 45.000 per kilogram. Sedangkan persimmon kering yang disebut dari Kalimantan, ditawarkan seharga Rp 320.000 per kilogram. Dugaan saya ini produk selundupan dari China yang masuk dari Sabah dan Serawak. Sebab Kalimantan tak punya dataran tinggi dengan elevasi di atas 1.000 meter dpl, yang dihuni manusia. Dataran tinggi di atas 1.000 meter yang dihuni manusia adanya di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, NTB, NTT dan Papua.
Sdr. Luminandar, persimmon tak berbiji dikembangbiakkan dengan stek akar. Akar persimmon yang tak sengaja terpotong waktu petani mencangkul lahan mereka, akan menumbuhkan anakan baru. Para petani juga biasa mengambil akar persimmon lalu memotong-motong dan menyemaikannya dalam bedengan, untuk memproduksi benih. Anda tidak menjelaskan, di manakah akan membudidayakan persimmon di daerah Cirebon. Saran saya, Anda menanamnya di lereng Gunung Ceremai, dengan elevasi di atas 1.000 meter dpl.
Kebetulan, di seluruh lereng Gunung Ceremai, di elevasi di atas 1.000 meter dpl, masih banyak tumbuh pohon persimmon di lahan penduduk. Anda bisa memesan benih ke mereka, dengan harga yang bisa dirundingkan. Sebab sampai sekarang belum ada petani yang secara khusus membenihkan persimmon. Bahkan petani yang khusus membudidayakan buah ini secara monokultur juga belum ada. Jadi prospek bisnis buah ini masih cukup bagus. Terlebih apabila kita mengeringkannya, kemudian memasarkannya dalam bentuk awetan.
Karena belum dibudidayakan secara khusus, persimmon di Indonesia juga tak pernah dirawat secara khusus. Tanaman persimmon yang saya lihat di Majalengka dan Kuningan, tumbuh di tepi petak lahan yang ditanami daun bawang. Meski tak dirawat secara khusus, tanaman persimmon itu berbuah lebat dengan ukuran buah cukup besar. Dugaan saya, tanaman persimmon di lahan penduduk ini mendapatkan pupuk yang diberikan petani untuk tanaman sayuran mereka, terutama bawang daun.
Selama ini petani memetik persimmon mereka yang masih mengkal, bukan yang sudah masak. Persimmon merupakan buah non klimaterik, yang hanya bisa masak ketika masih berada di pohon. Beda dengan pisang, mangga, sawo dan sirsak yang bisa dipetik mentah untuk diperam. Idealnya persimmon dipetik saat sudah masak pohon, diperam di air kapur selama 24 jam, diangkat, dicuci bersih dan dilap, dikemas dan diberi predikat Local Persimmon. Bukan buah genit, kesemek, atau kledung.
Predikat Local Persimmon tidak menipu. Lain halnya kalau disebut itu Persimmon Impor dari China, Korea atau Jepang. Apalagi kalau ditambah dengan sebutan Product of Ceremai Mountain West Java. Dengan catatan kualitas produknya memang baik. Ukuran dan tingkat kemasakan serta warna kulitnya seragam. Bukan persimmon mengkal yang selama ini dijual di pasar tradisional dengan sebutan buah genit, kesemek, kledung. # # #
Artikel pernah dimuat di Kontan Pagi
Foto F. Rahardi