SERAT ALAM UNTUK BAHAN SANDANG
by indrihr • 15/08/2023 • Perkebunan, PERTANIAN • 0 Comments
Pada zaman Mao, China juga menanam rami, Boehmeria nivea; selain kapas. Rami hanya diproses sampai deguming, langsung dipintal dan ditenun. Benang rami tanpa pemutihan, penghalusan dan pemotongan itu berwarna kecoklatan dan kasar.
Seragam Ketua Mao dan para petinggi partai, juga terbuat dari bahan rami kasar itu. Sampai sekarang di pasar dunia, serat rami hasil dekortisasi dan deguming tanpa pemutihan, penghalusan dan pemotongan; dikenal sebagai china grass. Setelah zaman Deng, China jadi makmur dan lupa menanam rami. Dampaknya, China pernah menjadi importir kapas terbesar dunia. Padahal China juga penghasil kapas terbesar dunia. Sekarang, China juga kembali menanam rami, tetapi dilanjutkan ke proses pemutihan, penghalusan dan pemotongan dengan produk akhir rami top yang putih dan halus
Selain makmur, sekarang China juga modern. Maka mereka juga menanam hemp, Cannabis sativa; ganja penghasil serat. Di kawasan sub tropis pertumbuhan hemp sangat pesat dengan produktivitas serat lebih tinggi dibanding kapas, rami terlebih flex, Linum usitatissimum; tumbuhan penghasil serat sandang yang paling awal dibudidayakan manusia. Hemp paling ekonomis dibudidayakan secara massal, intensif dengan mekanisasi penuh. Kualitas serat hemp memang tidak sebaik kapas apalagi rami top, tetapi masih lebih baik dari china grass. Sekarang, China merupakan penghasil kapas dan hemp utama dunia.
Saat ini bahan sandang paling murah berupa poliester dan rayon, dan China juga merupakan produsen poliester dan rayon utama dunia. Jadi dari awal zaman Deng, China pernah jadi importir kapas terbesar dunia, sekarang negeri ini berubah jadi eksportir kapas, hemp, poliester, rayon dan sutera alam utama dunia. Jadi kalau ada perang dagang dengan mengandalkan sandang serta pangan sebagai andalan, China pasti akan menang dengan negara mana pun. Mulai dari yang termahal sutera alam, kapas, rami, hemp, rayon, sampai yang termurah poliester, semua dimiliki China.

China juga main di industri hilirnya berupa garmen, baik pakaian anak-anak maupun dewasa; yang casual maupun formal. Banyak anggapan China melakukan dumping. Padahal tidak. Misalnya, HPP 1,4 miliar baju China, sesuai dengan populasi penduduknya, pasti lebih dibanding HPP 274 juta baju produksi kita. Ketika China produksi 1,4 miliar baju China ditambah 200 juta lalu dipasarkan ke Indonesia, industri garmen kita akan jebol. Terutama, karena 95% kebutuhan kapas kita berasal dari impor. Kita hanya punya rayon dan poliester. Serat nabati lain tak pernah kita urus dengan baik.
Potensi Rami dan Sutera Alam
Tahun 2021 volume impor kapas Indonesia sebesar 182.469 ton dengan nilai 3.045.000 dolar AS (Rp 4,6 triliun). Sebagai negara tropis kita memang sulit mengembangkan hemp apalagi flex. Kecuali di dataran tinggi. Tetapi masih ada pisang abaka, Musa textilis; kenaf, Hibiscus cannabinus; sisal, Agave sisalana; dan rami, Boehmeria nivea; dan sutera alam. Dari lima komoditas itu, sutera alam paling kompleks sekaligus paling tinggi nilainya. Sebab sutera alam merupakan gabungan antara kebun murbei dengan peternakan ulat Bombyx mori. Penenun tradisional NTT, paling potensial mengembangkan sisal.
Sisal cocoknya kawasan panas dan kering seperti NTT. Tanaman ini juga sudah banyak tumbuh di NTT hanya belum pernah dimanfaatkan. Sisal bisa dibudidayakan secara massal dan diolah menggunakan mesin, bisa pula ditanam di sekitar rumah dan diolah secara manual dalam skala rumah tangga. Pengolahan daun sisal jadi benang cukup dengan digiling atau diserut, dicuci, dikeringkan, dilunakkan dan dipintal. Proses pengolahan sisal tidak memerlukan bantuan kaustik soda dan klorin. Jadi sisal tak berpotensi mencemari lingkungan. Gereja Katolik dan Protestan berpeluang untuk menginisiasi sisal ke masyarakat NTT.
Abaka dan kenaf cocoknya dikembangkan di kawasan pasang surut Sumatera serta Kalimantan. Dua komoditas ini hanya bisa dikembangkan secara massal dan diolah di pabrik. Abaka juga diolah dengan cara digiling atau diserut tanpa bantuan kaustik soda dan klorin. Prosesing kenaf paling murah dengan direndam di air di lokasi budidaya. Ditanam pada waktu air surut (kemarau), dipanen saat air menggenang (musim hujan). Karena diproses dengan perendaman, serat kenaf tetap perlu diputihkan dengan klorin. Budidaya dua komoditas ini, sebaiknya berlokasi di dekat sentra tenun tradisional.
Sama dengan sisal, rami bisa ditanam skala kecil dan diproses manual; bisa pula dibudidayakan secara massal dan diproses menggunakan mesin. Prosesing kulit batang rami untuk tenun tradisional idealnya sampai menjadi rami top agar bisa diberi pewarna kain. Apabila dibudidayakan dan diproses dalam skala rumah tangga, sistemnya bukan menggunakan HPP seperti dalam skala massal dan pabrikan. Dalam skala rumah tangga, serat untuk dipintal dihargai maksimal sama dengan kapas impor. Kalau tidak, penenun tetap akan memilih benang dari kapas impor karena pasti lebih murah.
Dalam produksi sutera alam, ada tiga kelompok masyarakat yang dilibatkan. Pertama petani murbei (mullberry, genus Morus dengan 17 spesies). Kedua peternak ulat sutera. Ketiga pemintal benang sutera. Sutera alam punya keistimewaan karena menyerap keringat, dingin, ringan tetapi kuat. Itulah sebabnya sutera alam bernilai tinggi. Agroindustri sutera alam harus berlokasi di dataran tinggi, elevasi di atas 1.000 meter dpl. Kalau lebih rendah, ulat akan membuat kokon lebih cepat, hingga ukuran benang lebih kecil serta lebih pendek. Kawasan pegunungan di Sumatera, Jawa dan Sulawesi paling cocok untuk sutera alam. # # #
Artikel pernah dimuat di Tabloid Kontan
Foto F. Rahardi