MAMEY SAPOTE YANG WAH TAPI TAK ENAK
by indrihr • 28/08/2023 • Buah, Sayur, Tanaman Hias, PERTANIAN • 0 Comments
Di sebuah gerai benih tanaman dan sarana pertanian, bibit sawo buto, sawo raksasa, mamey sapote dalam drum; ditaruh di lokasi strategis yang mudah terlihat pengunjung. Satu tanaman yang cukup subur tampak ditanam di dekat gerbang.
Itu menandakan bahwa pemilik/pengelola gerai berharap bisa makin besar meraih keuntungan dari tanaman tersebut. Bagi pedagang, tak penting ketika si pembeli nantinya kecewa karena buah mamey sapote itu ternyata tak seenak yang ia bayangkan sebelumnnya. Karena disebut sawo raksasa, para pembeli bibit membayangkan bahwa buah sawo yang berukuran sangat besar ini rasanya sama dengan sawo manila. Dengan promosi yang mengaitkan buah mamey sapote berkhasiat untuk kesehatan, harga bibit tanaman ini melambung sampai di atas Rp 1 juta per tanaman.
Bibit mamey sapote dalam drum setinggi 1,5 meter ditawarkan seharga Rp 3,5 juta dan laris manis. Promosi dan perlakuan gerai tanaman terhadap mamey sapote telah memposisikan buah ini sebagai tanaman elite yang menjadi simbol status bagi yang menanamnya di halaman rumah. Kalau dulu tanaman simbol status ini berupa palem merah, palem raja, palem botol; cemara norfolk, cemara udang; sekarang beralih ke buah mamey sapote. Si pemilik tanaman akan bercerita panjang lebar tentang buah ini kepada para tamu. Setelah tanaman berbuah dan ternyata tidak seenak yang dibayangkan, fungsinya tetap sebagai pohon hias.
Mamey sapote, Pouteria sapota; sebenarnya beda genus dengan sawo manila, Manilkara zapota. Buah ini disebut sawo raksasa karena masuk suku Sawo-sawoan, Sapotaceae. Mamey sapote justru satu genus dengan sawo mentega Pouteria campechiana dan abiu Pouteria caimito. Sedangkan sawo manila satu genus dengan sawo kecik, Manilkara kauki. Sawo manila berasal dari Amerika Tengah, sedangkan sawo kecik tumbuhan asli kepulauan Nusantara. Genus Pouteria terdiri dari 2.017 spesies. Hampir semua spesies dalam genus Pouteria berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Hanya ada empat spesies Pouteria yang berhabitat asli di luar Amerika Tengah/Selatan. Pouteria hexastemon berasal dari Kamerun di Afrika Barat. Ini bisa dimaklumi sebab dulunya Amerika Selatan dan Afrika saling menempel, sebelum terpisah sekitar 150 juta tahun yang lalu. Tiga spesies lainnya berasal dari Indonesia. Pouteria oxyedra endemik Pulau Sumatera, Pouteria celebica dari Sulawesi dan Pouteria lucida dari Kepulauan Maluku. Tiga spesies Pouteria endemik Indonesia ini masih berupa tumbuhan liar dalam hutan. Ada yang menduga sawo mentega asli Jawa Barat, padahal spesies ini juga berasal dari Amerika Tengah.
Sawo Hitam, Putih dan Hijau
Di Indonesia sebutan sawo digunakan sebagai nama dari beberapa jenis buah. Yang paling populer sawo manila, Manilkara zapota. Menyusul sawo duren, Chrysophyllum cainito; sawo mentega, Pouteria campechiana; sawo kecik, Manilkara kauki; sawo australia, abiu, Pouteria caimito; dan belakangan menyusul sawo raksasa mamey sapote. Dalam situs Perpustakaan Kementerian PUPR, disebutkan bahwa mamey sapote baru masuk Indonesia tahun 2000 dan dibudidayakan oleh para kolektor/hobiis. Yang benar buah sawo raksasa ini sudah diintroduksi ke Indonesia sejak tahun 1990 dan menjadi salah satu koleksi Taman Buah Mekarsari.
Sebutan sawo raksasa (sawo buto) terhadap mamey sapote mengacu ke ukurannya yang sangat besar dibanding sawo manila. Sebutan sawo manila sebenarnya juga salah kaprah. Sebab sawo ini juga berasal dari Amerika Tengah, bukan dari Manila, Filipina. Tetapi masyarakat Hindia Belanda waktu itu mengenal buah ini dari Manila, Filipina. Hingga sampai sekarang buah ini disebut sawo manila. Abiu yang disebut sawo australia juga berasal dari Amerika Tengah/Selatan, tetapi yang pertamakali membudidayakan abiu secara serius dan memperkenalkannya ke pasar dunia justru Australia.
Selain jenis-jenis sawo tadi masih ada lagi sawo hitam, black sapote, Diospyros nigra; sawo putih, white sapote, Casimiroa edulis; dan sawo hijau, green sapote, Pouteria viridis. Tiga jenis sawo ini diberi nama sesuai warna kulit dan daging buah. Ketiganya juga berasal dari Amerika Tengah. Disebut sawo hitam karena kulit dan daging buah berwarna coklat kehitaman setelah masak. Sawo putih berkulit hijau, berdaging buah putih. Sawo hijau ada dua kultivar. Pertama yang berkulit hijau berdaging buah kuning, kedua berkulit buah coklat berdaging buah kemerahan seperti mamey sapote.
Sama dengan mamey sapote, tiga jenis sawo ini juga tidak enak. Mereka yang sudah terlanjur membelinya karena tergiur promosi pedagang benih, akan merasa kena prank setelah tahu buahnya tidak enak. Selain rasa buah yang disebutkan eksotis, para pedagang benih juga menambahkan berbagai khasiat kesehatan bagi mereka yang mengonsumsi buah sawo ini. Khasiat kesehatan ini tentu tidak benar. Sebab kesehatan seseorang ditentukan oleh banyak faktor. Pertama menyantap menu seimbang, kedua olahraga teratur, ketiga senantiasa berpikiran positif dengan mensyukuri yang ada. # # #
Artikel pernah dimuat di Tabloid Kontan
Foto F. Rahardi